SEO

Search Engine MarketingSubmit Express

Tempat Mencari Konten di rianzanews

Loading

Total Pengunjung

free html visitor counters

Selasa, 26 Juli 2011

Google Yakin Google+ Berkembang di Indonesia

VIVAnews - Google baru membuat jejaring sosial Google+, yang melejit walau baru tiga pekan diluncurkan. Saat ini, diperkirakan Google+ digunakan oleh sekitar 5 hingga 10 juta orang.

Google pun yakin Google+ akan berkembang di Indonesia. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Executive Chairman Googgle, Eric Schmidt, usai bertemu wakil Presiden Boediono di Jakarta

"Apakah Google Plus akan berkembang (di Indonesia), saya akan menjawab 'ya'. Dalam waktu beberapa minggu, Google Plus saat ini berkembang pesat," kata Schmidt, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 22 Juli 2011.

"Google+ telah tersedia secara global di seluruh dunia. (Akun) ini bisa didapat melalui undangan, dan telah berkembang cepat," lanjut Schmidt.

Schmidt optimis Google+ akan berkembang di Indonesia karena pesatnya pertumbuhan jejaring sosial di Indonesia. Selain itu, pengguna internet Indonesia juga telah banyak yang menggunakan Google.

"Indonesia juga memiliki komunitas Facebook dan Twitter yang sangat luas. Pengguna Google juga sangat tinggi. Pengguna internet sudah sangat baik," jelas Schmidt.

Dengan alasan itu pula Schmidt yakin akan rencana Google untuk mencakarkan bisnis dan mendirikan kantor di Indonesia. Di Asia Tenggara, Google saat ini sudah membangun kantor di Singapura.

Namun, kapan rencana Google mendirikan kantornya di Indonesia, Schmidt masih belum bersedia menjawabnya. “Saya tidak bisa memberikan kapan waktunya, karena masih dalam diskusi,” jawab Schmidt.

Usia Dominan Pengguna Internet di Indonesia

VIVAnews - Lebih dari 9 juta pengguna Internet di Indonesia atau sekitar 28 persen dari seluruh pengguna Internet di negeri ini adalah mereka yang berusia di antara 25 sampai 30 tahun. Kelompok inilah, disebut juga sebagai Digital Natives, yang membentuk tren yang terjadi di dunia maya.

Selain jumlah populasinya merupakan yang terbesar, kelompok pengguna Internet dari usia ini merupakan kelompok yang paling berpengaruh.

“Digital Natives merupakan kelompok yang mengarahkan para generasi tua dan generasi yang lebih muda saat akan membeli barang-barang dan jasa,” kata Russel Conrad, Regional Director South East Asia Effective Measure, pada keterangannya, 15 Juni 2011.

Kelompok ini, kata Conrad, merupakan juga kelompok yang gemar melakukan uji coba dan menyampaikannya di komunitas online.

Di Indonesia, kata Conrad, pengguna Internet dari kalangan Digital Natives umumnya rajin mengunjungi situs portal berita dan hiburan. “Aktivitas tertinggi mereka umumnya ada di hari Rabu (untuk hari kerja) dan Sabtu (untuk akhir pekan,” ucapnya.

Conrad menyebutkan, mereka-mereka ini juga merupakan pengguna dari kalangan profesional, manajer, dan pekerjaan administrasi lainnya.

“Lebih dari 1,6 juta Digital Natives mengakses mobile Internet pada Mei lalu. Angka ini berkontribusi terhadap pertumbuhan jumlah penggunaan hingga 6 persen dibanding bulan sebelumnya,” kata Conrad. “Pertumbuhan ini membuka peluang terhadap kampanye pemasaran terarah yang ditujukan pada target yang lebih luas dan mendalam,” ucapnya.

Menurut Conrad, menikmati tren teknologi pada kesempatan pertama sangat mempengaruhi bagaimana para Digital Natives berinteraksi. “Mereka inilah yang memegang kunci terhadap peluang industri e-commerce,” ucapnya.

Per Mei 2011, pengguna Internet dominan lain di Indonesia adalah dari kalangan usia 21 sampai 24, usia 35 sampai 40, kemudian usia 31 sampai 34. Pengguna berusia 15 sampai 20 tahun berada di posisi berikutnya. Adapun persentase jumlah pengguna internet yang paling sedikit adalah berasal dari usia 51 sampai 54 tahun.